PENTINGNYA
RASA TOLERANSI DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
Rasa toleransi sangat penting dalam
kehidupan manusia, baik dalam berkata-kata maupun dalam bertingkah laku. Dalam
hal ini, toleransi berarti menghormati dan belajar dari orang lain, menghargai
perbedaan, menjembatani kesenjangan budaya, sehingga tercapai kesamaan sikap.
Toleransi juga merupakan awal dari sikap menerima bahwa perbedaan bukanlah
suatu hal yang salah, justru perbedaan harus dihargai dan dimengerti sebagai
kekayaan. Misalnya perbedaan ras, suku, agama, adat istiadat, cara pandang,
prilaku, pendapat dan lain sebagainya. Dengan perbedaan tersebut diharapkan
manusia bisa mempunyai sikap toleransi terhadap segala perbedaan yang ada, dan
berusaha hidup rukun, baik individu dengan individu, individu dengan kelompok
masyarakat, dan kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat yang lainnya.
Dalam kehidupan di kampus misalnya, sangat perlu sekali memupuk rasa toleransi tersebut, karena mahasiswa yang kuliah disana bukan hanya dari satu daerah saja, melainkan dari berbagai daerah, bahkan dari luar kota pun ada. Di Bali saja sudah terdapat berbagai kebudayaan dan adat istiadat yang berbeda, bahkan memiliki dialog yang bebeda-beda setiap daerah dan itu merupakan ciri khas dari daerang masing-masing. Sehingga sangat dibutuhkan sifat saling menghargai antar individu dengan individu yang lainnya. Perbedaan pendapat juga sering terjadi, misalnya dalam forum diskusi, baik diskusi dalam lingkup yang besar maupun lingkup yang kecil. Dalam lingkup yang kecil misalnya diskusi dalam kelas, banyak perbedaan pendapat antara pemakalah dengan peserta yang bertanya. Pada saat pemakalah menjawab pertanyaan dari salah satu peserta, ada yang pro dan kontra antara peserta yang satu dengan peserta yang lainnya. Disaat seperti itu, rasa saling menghargai pendapat orang lain sangat dibutuhkan. Jangan sampai selesai diskusi terjadi pertikaian karena perbedaan pendapat atau ada salah satu peserta yang pendapatnya melenceng dari materi kemudian ada yang mengejek. Kita sebagai mahasiswa seharusnya tidak melakukan hal seperti itu, karena manusia takkan luput dari kesalahan dan manusia tidak ada yang sempurna.
Dalam pergaulan sehari-hari juga, kita harus bisa menghargai dan menghormati orang lain. Dalam pergaulan ada teman, dalam pertemanan juga banyak sekali perbedaan. Misalnya dari beda sifat, karakter, cara berpikir, dari fisik pun banyak perbedaan karena ada yang tinggi, ada yang pendek, ada yang kurus, dan ada yang gemuk. Tapi kita masih bisa berteman dengan baik, karena kita dapat saling mengerti dan tidak memperdulikan perbedaan yang ada. Kadang antara teman yang satu dengan yang lainnya bisa saling ejek, tapi kita harus tahu batasannya, jangan sampai terlalu memojokkan teman kita, jangan sampai menyakiti teman kita sendiri. Selain kita harus tahu batasan-batasannya, kita juga harus mengerti bahwa hal tersebut hanyalah bercanda yang tujuannya untuk mengakrabkan persahabatan yang sudah ada. Dalam hal ini, dibutuhkan suatu pengertian bahwa kita hidup di dunia ini tidak bisa hidup sendiri. Manusia selalu membutuhkan seorang teman dalam hidupnya karena manusia adalah mahluk sosial yang selalu membutuhkan bantuan dari orang lain. Sehingga dalam hal ini kita harus selalu memupuk rasa toleransi dengan selalu bersikap yang baik dan bisa menghargai orang lain.
Jadi dalam hal ini, rasa toleransi sangat diperlukan oleh manusia dalam menjalani hidup di dunia ini, karena tanpa rasa saling menghargai dan saling menghormati, manusia tidak akan dapat hidup dengan tenang. Pertengkaran dan pertikaian mungkin akan terjadi apabila manusia tidak memiliki rasa toleransi terhadap orang lain, bahkan peperangan antar ras, suku, bangsa dan negara juga bisa terjadi. Oleh karena itu, konsep tentang toleransi harus diajarkan sejak dini agar setelah dewasa nanti bisa menjadi anak yang berbudi pekerti yang luhur. Dalam mengenalkan sikap toleransi pada anak dapat dilakukan dengan menunjukkan sikap menghargai orang lain, memberikan contoh yang baik, mengajarkan berbicara dengan berhati-hati, dan bersikap jujur. Dengan begitu anak tersebut akan menanamkan sikap yang sama seiring perkembangannya.
Pengertian
dan Sikap Toleransi
1.
Pengertian Toleransi
Toleransi dalam bahasa Arab
dikenal dengan istilah tasamuh. Secara bahasa toleransi berarti tenggang
rasa. Secara istilah, toleransi adalah sikap menghargai dan
menghormati perbedaan antarsesama manusia. Allah Swt. menciptakan manusia
berbeda satu sama lain. Perbedaan tersebut bisa menjadi kekuatan jika dipandang
secara positif. Sebaliknya, perbedaan bisa memicu konik jika dipandang secara
negatif.
Sebagai ilustrasi, Jika kita
memperhatikan salah satu unsur bangunan, misalnya tembok, maka tembok itu
terdiri dari beberapa bagian: batu bata, besi, semen, dan pasir. Jika
masing-masing bagian itu berdiri sendiri tanpa ada persatuan dan keterkaitan
maka tidak akan mempunyai kekuatan. Setelah bagian-bagian itu dipersatukan,
dicampur dengan air, dan disusun rapi, maka ia menjadi satu bangunan yang
kokoh. Ini semua menggambarkan bahwa perbedaan merupakan sumber kekuatan
apabila bersatu dan bekerja sama. Oleh karena itu Islam mengajarkan untuk
menghargai dan menghormati perbedaan.
Toleransi dalam Islam mencakup dua hal
yaitu;
toleransi antar sesama muslim
dan toleransi kepada nonmuslim.
Toleransi antar sesama muslim berarti
menghargai dan menghormati perbedaan pendapat yang ada dalam ajaran agama
Islam. Misalnya, perbedaan pendapat mengenai jumlah rakaat salat tarawih.
Perbedaan-perbedaan dalam tubuh agama
Islam masih bisa ditoleransi apabila terjadi dalam masalah furu’iyah (cabang),
seperti jumlah rakaat tarawih, doa qunut, dan lain-lain. Namun, kita tidak
boleh toleransi dalam masalah ushul (pokok) dalam Islam, misalnya kitab suci
al-Qur’ān, kiblat, dan Nabi. Ada orang mengaku Islam tetapi kiblat salatnya
bukan di Ka’bah, kitab sucinya bukan al-Qur’ān, nabinya bukan Muhammad saw.
Maka kita harus menolak keras pendapat seperti ini, namun tidak boleh berbuat
anarkis atau menghakimi sendiri dengan tindakan kekerasan.
Adapun yang dimaksud toleransi
kepada nonmuslim yaitu menghargai dan menghormati pemeluk agama lain untuk
beribadah sesuai agama dan keyakinannya masing-masing.
2. Sikap Toleransi dalam Kehidupan
Sehari-hari
Toleransi merupakan salah satu akhlak
mulia (akhlakul karimah) yang harus dimiliki setiap muslim. Dengan menjunjung
tinggi sikap menghargai perbedaan ini maka kehidupan masyarakat akan damai dan
sejahtera. Oleh karena itu kita harus menerapkan toleransi dalam kehidupan
sehari-hari baik di lingkungan sekolah, rumah, maupun masyarakat.
Dalam kehidupan sehari-hari toleransi
dapat diwujudkan dengan sikap-sikap sebagai berikut.
-
Bergaul dengan semua teman tanpa
membedakan agamanya.
-
Menghargai dan menghormati perayaan
hari besar keagamaan umat lain.
-
Tidak menghina dan menjelek-jelekkan
ajaran agama lain.
-
Memberikan kesempatan kepada teman
nonmuslim untuk berdoa sesuai agamanya masing-masing.
-
Memberikan kesempatan untuk
melaksana-kan ibadah bagi nonmuslim.
-
Memberikan rasa aman kepada umat lain
yang sedang beribadah.
-
Tidak memaksakan kehendak kepada orang
lain.
-
Mengadakan silaturahmi dengan tetangga
yang berbeda agama.
-
Menolong tetangga beda agama yang
sedang kesusahan.
Lebih dari itu sikap toleransi kepada
sesama muslim harus lebih diperkokoh. Hal ini pernah dicontohkan Rasulullah
saw. dan umat Islam ketika berada di Madinah. Hubungan persaudaraan antara
Muhajirin (kaum muslimin dari Mekah) dan Ansar (kaum muslimin Madinah) terjalin
sangat erat. Kehidupan kedua golongan itu setiap hari diliputi oleh suasana
saling pengertian, saling membantu dan saling bekerja sama. Apabila seorang
dari Ansar memiliki rumah, maka rumah itu digunakan bersama dengan Muhajirin.
Jika Muhajirin memiliki makanan dan minuman, maka makanan dan minuman itu
dibagi dengan Ansar. Dengan persaudaraan dan toleransi yang tinggi seperti ini
maka umat Islam waktu itu mempunyai ikatan yang kokoh. Rasulullah saw.
mengibaratkan umat Islam sebagai satu tubuh. Jika ada bagian tubuh yang sakit
maka anggota tubuh lain juga ikut merasakan sakit. Demikian pula dengan umat
Islam, jika ada salah seorang anggota masyarakat muslim mengalami kesulitan
maka warga yang lain hendaklah membantunya.
Kepada umat agama lain, Islam juga
mengajarkan untuk toleransi. Dalam Islam tidak ada ajaran supaya membenci atau
memusuhi umat agama lain. Islam mengajarkan umatnya untuk hidup berdampingan
dalam suasana damai, rukun, dan saling. Rasulullah saw. dan umat Islam sudah
mencontohkan toleransi antarumat beragama pada waktu berada di Madinah. Umat
Islam, Nasrani, dan Yahudi diberi kebebasan dan dijamin hak-haknya untuk
melaksanakan ibadahnya masing-masing.
Namun perlu diingat bahwa toleransi
kepada golongan nonmuslim hanya terbatas pada masalah-masalah duniawi, seperti
kerjasama dalam bidang ekonomi, sosial budaya, politik dan masalah-masalah lain
yang berkaitan dengan keduniaan. Adapun yang berkaitan dengan masalah aqidah
dan ibadah harus sesuai dengan agamanya masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar