Kamis, 06 April 2017

Study Kasus: Manusia dan Keindahan

Kata keindahan berasal dari kata indah yang berarti molek, bagus, permai, cantik, dan sebagainya. Keindahan merupakan daya tarik seni dari suatu hal.

1. Pengertian Keindahan
Keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kualitas pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal (obyek) yang memberi kepuasan bagi penyerapnya.

o   Keindahan alam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa Yunani dulu yang didalamnya tercakup pula kebaikan. Plato misalnya menyebut tentang watak yang indah dan hukum yang indah, sedang Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang selain baik juga menyenangkan.

o   Keindahan dalam arti estetik murni menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang dilihatnya.

o   Sedang keindahan dalam arti terbatas lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dicerna dengan penglihatan, yakni berupa keindahan dari bentuk dan warna.

Keindahan atau keelokan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah "kecantikan yang ideal" adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya

2. Keindahan yang bisa didengar.
Siapa siih yang gak senang mendengarkan lagu?
Musik adalah suatu hasil dari karya seni. Musik merupakan ungkapan dari perasaan seseorang yang sering kali manusia itu sendiri tak menyadarinya. Contohnya musik yang dinyanyikan oleh penyanyi legendaries indonesia seperti nike ardila(almh), chrisye(alm), titiek puspa, dan banyak lagu. Musik yang mereka ciptakan dan sering ditembangkan sampai dengan saat ini masih didengarkan dan dinikmati oleh berbagai kalangan masyarakat, itu bukti bahwa hasil karya seni bisa juga dinikmati keindahannya dengan pendengaran.

Dari penjelasan dan study kasus diatas, kesimpulan saya bahwa keindahan itu adalah konsep abstrak yang bisa diketahui dengan bantuan objek sebagai penghubung. Objek yang paling nyata adalah hasail karya seni seseorang. Hasil karya seni sangatlah banyak. Bisa berupa objek yang dilihat bisa juga objek yang hanya bisa didengar dan diamati.

Bagian dari keindahan sangatlah luas, ada keindahan alam, keindahan intelektual, keindahan seni, dan keindahan moral. semua itu adalah perwujudan keindahan yang terhubung dengan objek tertentu. Pengimplementasian keindahan yang ada pada objek itu sendiri tergantung dari sudut pandang kita sebagai manusia, dimana semua itu tergantung dengan selera dan keinginan kita sendiri. Keindahan yang ada patutlah kita jaga bersama, misalnya keindahan alam kita, bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa saja tidak cukup, alangkah baiknya jika kita bisa menjaga dan melestarikan semua keindahan yang diberikan kepada kita.

Study Kasus: Manusia dan Cinta Kasih

Studi Kasus manusia dan cinta kasih yang akan disampaikan adalah tentang seorang anak yang memiliki seorang Ibu yang kejam tanpa seorang Ayah, seperti yang kita tahu keluarga yang utuh bisa tercipta karna ada Ayah, Ibu, dan Anak. Anak yang di lahirkan tanpa seorang Ayah akan merasa kurang kasih sayang dan cinta dari seorang Ayah bahkan tidak dapat merasakannya,  apalagi ibu yang melahikan tidak memberikan perhatian yang layak sebagai seorang anak, anak tersebut akan lebih cenderung ke hal-hal yang negatif seperti menjadi anak yang nakal, keras kepala, dan pemberontak. Hal ini juga dapat merugikan orang lain karna dia dapat melukai perasaan orang lain dengan sikapnya. Sehingga dia juga tidak peduli bahkan tidak peka akan cinta, kasih sayang dan perhatian.

Dalam hal ini tanggung jawab sangat berperan besar dalam hubungan manusia dengan cinta kasih karna setiap manusia membutuhkan cinta kasih dari seorang Ibu yang melahirkan anaknya dan membutuhkan perhatian serta dukungan moal dari seorang ibu.

Jadi, dari kejadian di atas kita dapat menganalisis bahwa cinta dan kasih sangat berperan penting dalam perkembangan seorang anak dan pembentukan kepribadian seseorang.


Study Kasus: Ilmu Budaya Dasar dalam Kesusastraan

Ilmu Budaya Dasar secara sederhana adalah pengetahuan yang diharapkan mampu memberikan pengetahuan dasar dan umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah manusia dan kebudayaan . Suatu karya dapat saja mengungkapkan lebih dari satu masalah, sehingga ilmu budaya dasar bukan ilmu sastra, ilmu filsafat ataupun ilmu tari yang terdapat dalam pengetahuan budaya, tetapi ilmu budaya dasar menggunakan karya yang terdapat dalam pengetahuan budaya untuk . 
Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep.

Pokok-pokok yang terkandung dari beberapa devinisi kebudayaan
1. Kebudayaan yang terdapat antara umat manusia sangat beragam
2. Kebudayaan didapat dan diteruskan melalui pelajaran
3. Kebudayaan terjabarkan dari komponen-komponen biologi, psikologi dan sosiologi
4. Kebudayaan berstruktur dan terbagi dalam aspek-aspek kesenian, bahasa, adat istiadat,
budaya daerah dan budaya nasional

Ilmu Budaya Dasar Merupakan Pengetahuan Tentang Perilaku Dasar-Dasar Dari Manusia. Unsur-unsur kebudayaan
1. Sistem Religi/ Kepercayaan
2. Sistem organisasi kemasyarakatan
3. Ilmu Pengetahuan
4. Bahasa dan kesenian
5. Mata pencaharian hidup
6. Peralatan dan teknologi

Karya sastra adalah penjabaran abstraksi,namun filsafat yang menggunakan bahasa juga disebut abstrasi. Maka abstrak adalah cinta kasih,kebahagian,kebebasan dan lainnya yang digarap oleh filsafat. Dalam kesusastraan IBD dapat dihubungkan ...
meliputi: Bahasa, Agama, Kesusastraan, Kesenian dll. Mengikuti pembagian ilmu pengetahuan seperti tersebut diatas maka Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Budaya Dasar adalah satuan pengetahuan yang dikembangkan sebagai usaha pendidikan. Konsep-konsep social dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan utntuk mempelajari masala-masalah social yang dibahas dalam ilmu pengetahuan sosial, contohnya: Keanekaragaman dan konsep kesatuan sosial bertolak .

Tanpa ada maksud menciptakan dikotomi dalam kesusastraan, ada perbedaan antara literatur biasa dengan sastra. Sastra memiliki sense of love yang lebih representatif. Sebagai contoh, literatur ekonomi dapat saja mencatat angka-angka … Ada benang merah yang menyatukan konsep kebudayaan kita. Tidak heran apabila para pendiri bangsa mampu melebur diri dalam Bhineka Tunggal Ika. Kearifan budaya lokal masih kuat.

Study Kasus: Manusia dan Kebudayaan

Era global ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangan industri, kompetisi dalam semua aspek kehidupan ekonomi, serta perubahan kebutuhan yang cepat didorong oleh kemajuan ilmu dan teknologi. Untuk memenuhi perkembangan ilmu dan teknologi, diperlukan SDM dengan kualifikasi tertentu, sehingga pendidikan di Indonesia perlu ditingkatkan menjangkau kualifikasi tersebut. Distribusi pendidikan harus dapat menjangkau hingga ke pelosok negeri dan tidak hanya menjangkau masyarakat kelas ekonomi atas tapi juga masyarakat menengah ke bawah. Untuk menjangkaunya perlu fasilitasi terhadap kelas ekonomi tersebut dan juga menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Mereka yang paling memerlukan fasilitasi layanan pendidikan dalam mengantisipasi persaingan global bukan lagi hanya penyandang buta huruf tapi masyarakat miskin di tempat-tempat yang jauh dan tersebar. Untuk itu, agenda penting yang harus menjadi prioritas adalah peningkatan pemerataan pendidikan, terutama bagi kelompok masyarakat miskin yang berjumlah sekitar 38,4 juta atau 17,6 persen dari total penduduk Indonesia (Badan Pusat Statistik, 2007). Problem mereka, kemiskinan menjadi hambatan utama dalam mendapatkan akses pendidikan.1

Pertanyaan yang muncul dengan adanya pernyataan di atas adalah, bagaimana dengan masyarakat komunitas lokal seperti suku Baduy Dalam? Apakah mereka juga berhak untuk mendapatkan pendidikan formal yang modern? Tentu saja ada kendala tersendiri bagi pihak pemerintah maupun swasta yang ingin mengimplementasikan niat baiknya untuk menyentuh masyarakat suku ini dengan pendidikan modern. Suku Baduy Dalam memiliki tradisi untuk tidak mengenyam pendidikan modern yang mereka anggap melanggar adat. Selain dianggap melanggar adat mereka, yang menerima/ memberikan pendidikan ala kota dianggap akan kena kualat, bahkan tidak hanya orang itu saja melainkan satu suku juga bisa terkena kualat. Masyarakat Baduy Dalam mempunyai pilihan sendiri mengenai pendidikan, dan saat pemerintah menyarankan anak-anak Baduy Dalam untuk bersekolah, mereka menolak secara tegas karena jika mereka bersekolah akan menggeser budaya mereka.2 Akhirnya, mereka membuat sekolah sesuai dengan adat dan tradisi mereka (sekolah non formal). Bagi mereka menjaga budaya dan lingkungan sebagai warisan leluhur itu lebih penting daripada mengenal dunia luar yang sarat gelombang eksploitasi yang merusak alam. Masyarakat modern memandang suku Baduy Dalam sebagai suku primitif dan terbelakang, namun apabila berbicara soal menjaga keharmonisan alam maka masyarakat modern bisa jadi lebih primitif karena masyarakat Baduy Dalam lebih memahami soal cara menjaga alam.

Lantas bagaimana nasib segelintir orang yang menjadi bagian suku Baduy Dalam yang tidak menerima pendidikan seperti orang-orang pada umumnya? Meskipun masyarakat suku Baduy Dalam tidak menerima pendidikan formal seperti masyarakat modern, mereka tetap dapat memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari dari alam yang mereka jaga kelestariannya. Pada dasarnya mereka tidak mengenal pendidikan formal karena karena orang tua sudah mengajarkan pada anak-anaknya sedari kecil untuk tahu banyak hal tanpa perlu bersekolah. Komunikasi mereka didasarkan pada adat istiadat. Jika adat istiadat mereka mengatakan tidak boleh, maka mereka tidak boleh melakukannya. Sistem pendidikan masyarakat Baduy diajarkan secara turun temurun oleh orang tuanya dan mereka dapat belajar semuanya dari alam sekitar.

Suku Baduy Dalam, seperti halnya suku-suku di daerah pedalaman lain yang masih sangat terjaga, menilai semuanya bukan dari uang akan tetapi dari pemenuhan kebutuhan secukupnya dari alam yang dimanfaatkan secara arif dan bijak. Apabila pendidikan modern mulai dipaksa untuk diajarkan kepada mereka maka dampaknya mereka tidak akan lagi menjaga adat istiadat yang secara otomatis akan berdampak pula pada kerusakan kelestarian alam. Mungkin pendidikan modern dapat membuat masyarakat Baduy Dalam lebih maju secara teknologi, namun pendidikan modern juga berdampak buruk karena akan mengenalkan kepada mereka mengenai gemerlap dunia luar yang penuh dengan unsur kapitalisme dan individualisme. Padahal apabila ditilik dari segi sejarah pendidikan, sebenarnya pendidikan sekolah di indonesia itu berawal dari taman siswa. Kenapa disebut taman? Karena siswanya belajar dari alam. Mereka belajar di bawah pohon dan langsung berinteraksi dengan alam. Sampai akhirnya Belanda datang menjajah dan membuat sistem pendidikan di sekolah dengan teori-teori dan di dalam ruang yang tersekat. Sistem pendidikan seperti itu jelas membuat siswa jauh dari alam.

Sebagian berpendapat, kemampuan siswa dalam menyerap pelajaran justru lebih baik ketika mereka belajar di ‘alam’ atau saat berada dekat dengan ‘alam’. Karena interaksi secara langsung dengan alam akan membuat anak-anak sebagai generasi penerus bangsa lebih mengenal lingkungannya. Sehingga, rasa ingin melindungi dan menjaga lingkungan perlahan akan timbul dengan sendirinya. Selain itu berdasar hasil penelitian pada suku Baduy Dalam terbukti bahwa pola pendidikan dengan sistem yang berlaku saat ini (modern) tidak selamanya menjadi  baik dalam ranah peningkatan taraf hidup, pencerdasan karakter, maupun penjagaan alam sebagai sumber kehidupan.




Sumber:
forumindonesiamuda.org